Selasa, 07 Mei 2019



O-Negative series adalah remake dari film dengan judul yang sama yang ditayangkan pada tahun 1998, film ini sendiri ditayangkan pada tahun 2016. Drama seri Thailand yang sempat booming ini menceritakan tentang persahabatan 5 orang yang dimulai saat tahun pertama perkuliahan di jurusan seni. Pada hari terakhir ospek mereka diwajibkan mendonorkan darah, pada saat itu entah kebetulan atau memang takdir, Art, Prim, Puen, Foon, dan Chompoo ternyata sama-sama memiliki golongan darah O sehingga mereka menyebut grup mereka "Grup O".


Awalnya persahabatan mereka terasa seru, menyenangkan, dan selalu diisi dengan candaan Art pada Chompoo hingga suatu hari Puen dan Foon diam-diam saling berkencan. Puen ingin Grup O tau tentang hubungannya dengan Foon tapi Foon menolaknya dengan alasan yang tidak jelas. Sikap Foon yang suka mengabaikan Puen didepan Grup O membuat Puen jenuh dan ketika Puen meminta kejelasan, Foon hanya meminta Puen menunggu. Pada ulangtahun Foon yang ke 18, seorang pria bernama Ong-Art mengirimkan video berisi ucapan selamat ulangtahun di beranda facebook Foon yang diketahui oleh Puen dan ternyata pria itu adalah kekasih Foon yang sedang bersekolah di Amerika. Puen marah tapi Foon meminta Puen untuk sabar menunggu hingga dia memutuskan kekasihnya, Puen tidak memberi jawaban, dia hanya bercerita semuanya pada Art yang memang sudah bersahabat dengannya dari SMP. Art menyarankan bahwa menjadi teman saja sudah lebih baik tetapi Puen masih lemah terhadap perasaannya pada Foon, sehingga Puen selalu kembali dalam pelukan Foon ketika Foon mendekatinya lagi.


Karena kejenuhan yang sudah mencapai puncak, Puen mencoba melepaskan perasaannya terhadap Foon. Tapi semakin Puen menghindari Foon, Foon semakin menghindari Grup O. Anggota Grup O lainnya merasa aneh pada sikap Foon tapi tidak pernah mencurigai alasan yang diberikan oleh Foon. Disaat yang sama liburan semester semakin dekat dan Prim mengusulkan untuk berlibur bersama di kampung halaman Art. Tetapi saat itu yang bisa pergi hanya Prim dan Puen. Nah mulai dari sini lah benang merah dalam cerita ini semakin kusut.

Art yang diam-diam mencintai Prim dari awal ospek semakin mencintai Prim ketika berlibur ke kampung halamannya dan melihat banyak persamaan dalam kehidupannya dan kehidupan Prim. Art merasa sangat bahagia dan berharap bisa menghabiskan seumur hidupnya bersama Prim. Karena cinta diam-diam itu Art melihat sikap Puen terhadap Prim dan Art yakin bahwa Puen mulai jatuh cinta pada Prim. Art patah hati dan semakin menyimpan perasaannya. Ibu Art memberi nasihat bahwa lebih penting menjadi seorang teman yang baik daripada mendapatkan seorang kekasih. Nasihat ini sama dengan yang diberikan oleh Ibunya Prim, sehingga Prim juga memutuskan untuk menyimpan perasaannya pada Puen. Prim dan Art takut jika mereka kehilangan seorang teman karena keegoisannya.


Semenjak kembali dari kampung halaman Art, Puen dan Prim semakin terang-terangan menunjukkan perasaan mereka tanpa saling mengungkapkan perasaan masing-masing. Foon cemburu dan marah tanpa alasan yang jelas pada Prim. Foon semakin mendekatkan diri pada Puen pada setiap kesempatan. Foon bahkan menyerahkan tubuhnya pada Puen. Prim yang tidak mengetahui apapun tetap bersikap manis pada keduanya, hal ini membuat Art yang mencintai Prim sakit hati namun Art tidak bisa melakukan apa-apa bahkan tidak bisa memberitahu Prim kebenarannya karena Art adalah teman baik Puen. Art meminta Puen untuk memilih antara Foon atau Prim. Puen memilih Prim tetapi satu hal yang membuat gemas sekali dalam film ini adalah bagaimanapun Puen berusaha menjauhi Foon, Puen akan tetap jatuh dalam pelukan Foon.

Pada hari ulangtahun Foon yang ke 19 tahun, Prim kehilangan ibunya dalam sebuah kecelakaan tunggal. Prim sangat terpukul karena belum sempat membawa ibunya menemui psikiater bersama Puen. Puen merasa lebih terluka dan bersalah pada Prim karena lebih memilih kencan bersama Foon daripada menepati janji untuk mengantar Prim dan ibunya menemui psikiater. Puen sangat berusaha untuk menebus kesalahannya dengan semakin mendekati Prim dan berjanji bahwa dia tidak akan berbohong lagi pada Prim. Nah mirisnya, pada hari saat mereka janjian itu Prim benar-benar tidak tau bahwa Puen membatalkan janji dan berbohong padanya demi Foon. Prim kecewa dan kehilangan kepercayaan pada Puen karena berbohong. Kematian ibu Prim semakin menarik Prim dari dunianya termasuk Grup O. Grup O khawatir Prim akan mengalami hal yang sama dengan ibunya yang dulu menolak kematian ayahnya dengan berpura-pura seakan ayahnya masih hidup. Kekhawatiran Grup O terbukti, Prim bahkan masih menuangkan anggur dan menyalakan rokok di kursi tempat ibunya biasa duduk menunggu Prim pulang. Karena khawatir, Grup O akhirnya meminta Prim untuk tinggal bersama Foon sampai kapanpun Prim mau.

                                      

Ong-Art, kekasih Foon, tertangkap basah oleh Foon sedang bermesraan dengan wanita lain di bandara. Foon sangat patah hati, bukan karena kekasih yang menghianatinya tetapi karena merasa bahwa tidak ada seorang pun yang mencintai dan tinggal disisinya termasuk Puen. Tetapi malam itu Foon malah menghubungi Puen dan meminta Puen menemaninya mabuk. Prim heran kenapa Puen yang mengantar Foon pulang tanpa memberitahu teman yang lain bahwa Foon sedang ada masalah. Kecurigaan Prim semakin kuat ketika dalam kondisi mabuk Foon mengaku pada Prim bahwa ketika Prim mengatakan dia merasa ada oranglain yang juga dikencani oleh Puen, orang itu adalah dirinya, Foon. Besok paginya Prim mengajak Puen bertemu untuk menanyakan kebenarannya, Puen akhirnya mengaku dan Prim memutuskan tidak tinggal lagi dengan Foon dan kembali ke rumahnya.


Cerita drama ini sebenarnya sedikit membosankan karena hanya berputar-putar pada masalah yang itu-itu saja. Tidak ada pengembangan cerita, terlalu memperpanjang durasi yang diisi dengan adegan 18+ Puen dan Foon berkali-kali. Klimaks dari cerita ini adalah saat Art terlibat kasus dengan Ong-Art mantan kekasih Foon, kemarahan dan rasa cemburu yang dirasakan Art ketika Puen mengatakan bahwa dia mencium Prim dilampiaskannya pada Ong-Art yang memang menyebalkan saat itu. Karena peristiwa itu Art dikeluarkan dari kampus sebelum sidang skripsi namun beruntungnya Art sudah mendapatkan tawaran pekerjaan di Paris. Setelah teman-temannya melalui sidang, Art secara mendadak pergi ke Paris tanpa memberitahu teman-temannya dari jauh hari.

Setelah lulus, Foon mengajak Grup O berlibur ke rumah barunya di pinggir pantai. Saat itu Prim dan Chompoo mengatakan bahwa akan datang terlambat karena pekerjaan, Puen terlihat gelisah menunggu Prim karena Puen tau bahwa ada rekan kantor Prim yang sangat bersemangat mendekati Prim, Puen takut Prim tidak datang karena lebih memilih lelaki itu daripada dirinya. Karena akal pendek dan rasa cemburu itu Puen memutuskan untuk memilih Foon, mereka berdua bermesraan bahkan berhubungan intim di pinggir pantai malam itu. Prim yang datang sendirian tanpa ditemani oleh Chompoo melihat semuanya dengan jelas tetapi Prim malah memilih untuk pura-pura tidak melihat apapun dan menunggu di ruang makan. Puen yang menyadari kehadiran Prim merasa takut jika Prim melihat apa yang dilakukannya bersama Foon tetapi Foon tidak takut, Foon malah berharap Prim tau tentang hubungan mereka.


Pada ulangtahun Foon ke 21, tidak ada satupun teman yang datang merayakan karena Prim memang berusaha menjauh dan Puen yang akhirnya memutuskan memilih Prim, Art masih berada di Paris dan hanya Chompoo yang saat itu menuju rumah Foon. Tetapi ternyata Foon datang ke kantor Prim untuk memastikan bahwa temannya itu tidak lupa hari ulangtahunnya. Sayangnya disana Foon melihat Prim dicium oleh Puen. Foon marah sampai menampar Prim. Foon juga memberitahu bahwa dirinya sedang mengandung anak Puen. Prim memutuskan pergi jauh tanpa memberi kabar.


Drama series ini benar-benar mengaduk emosi penonton. Kita akan dibuat menangis akan ketabahan dan kebesaran hati Prim dan Art. Walaupun terkesan membosankan, jangan terburu-buru berhenti menonton. Tunggu sampai akhir dan siapkan tissuuuu! :') 

Banyak sekali pesan yang bisa kita ambil, beberapa yang aku sukai ada 3 berikut ini:
  1. Memiliki sahabat lebih penting daripada kekasih
    Pesan dari Ibu Prim dan Ibu Art, memiliki seorang teman lebih penting daripada memiliki kekasih. Jangan egois mendahulukan perasaan sendiri daripada perasaan teman. Hal itulah yang membuat Prim dan Art menyembunyikan perasaan mereka. Kalian akan lihat pada pasangan Puen dan Foon ketika cinta telah membutakan mereka dari hal yang benar, bukan hanya dirinya yang hancur tapi orang-orang terdekatnya juga.
  2. Bersikap tenang dan sabar seperti Prim dan Art
    Jangan terburu-buru dalam mengungkapkan sesuatu atau mengambil keputusan. Ketenangan Prim dan Art membuktikan bahwa semua akan baik-baik saja apabila kita mampu berfikir tenang dan bersabar, tidak semua pertanyaan harus ada jawabannya saat itu juga. Jika dibandingkan dengan Puen dan Foon, Prim dan Art tidak kehilangan dirinya demi mendapatkan cinta. Prim dan Art juga tetap menjadi "bintang" dalam drama series ini karena kesabarannya mendahulukan kepentingan temannya. Pada akhirnya Prim dan Art hanya membiarkan semua mengalir apa adanya walaupun mereka sempat terluka parah.
  3. Biarkan waktu yang menyembuhkan luka
    Terkadang menjauh dari permasalahan adalah hal yang tepat. Menjauh bukan berarti pengecut, tetapi kita pasti butuh waktu untuk sendiri dan menata kembali apa yang telah hancur. Seiring berjalannya waktu semua pasti akan baik-baik saja.
Selamat menonton! Ajak sahabat kalian juga biar lebih kerasa emosinya hihi ^^

A Little Pieces of Me . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates